Minggu, 31 Desember 2017

SDM Astra Bagian 1


Ingin rasanya membedah dokumen yang tersimpan di loker Astra agar kutahu berapa besar kontribusi Astra bagi penyerapan tenaga kerja Indonesia. Manakah yang lebih dominan, karyawan domestik ataukah karyawan mancanegara (ekspatriat)?
Adakah hubungan antara jumlah karyawan di lini bisnis tertentu dengan total keuntungan yang mampu dibukukan untuk periode waktu yang sama ?
Sebelum rasa penasaran itu terjawab, setidaknya kita dapat memulai dengan mengetahui tenaga kerja di Astra seperti apa saja sih? Anda tertarik juga untuk mengetahuinya? Mari sama sama kita lakukan observasi dan kalkulasi.
1974 Mendirikan Yayasan Toyota & Astra yang bergerak di bidang pendidikan
1989 Mendirikan Astra Executive Training Centre (AETC) yang kemudian menjadi Astra Management Development Institute (AMDI) pada tahun 1993
Strategi People Roadmap. Strategi ini menumbuhkan kompetensi dan kemampuan SDM untuk mendukung Astra dalam menghadapi tantangan bisnis global dan mewujudkan aspirasi bersama untuk “Sejahtera Bersama Bangsa”
Astra sepenuhnya menyadari bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aset paling penting dan faktor paling utama yang menentukan laju perkembangan perusahaan dalam merealisasikan sasaran operasional bisnis dan rencana pengembangan usaha.
Bila Astra sebagai korporasi dianalogikan sebuah bangunan, karyawan Astra (SDM) adalah hal paling esensial yang menentukan maju mundurnya perusahaan, boros hematnya operasional, juga cepat lambatnya kinerja. Kekompakan sebuah tim amat dipengaruhi karakter masing – masing anggotanya. Salah dalam menyusun tim bisa jadi kinerja kurang padu, laju pertumbuhan perusahaan terganggu. Untuk mewujudkan sinergi tim yang besar dalam perusahaan besar tentu dimulai dari tim - tim kecil yang solid. Keberhasilan kinerja tim setidaknya dipengaruhi 3 hal, seleksi / rekrutment input karyawan baru, pelatihan dan pengembangan karir, serta pengkaderan kepemimpinan.
Tulisan ini akan terbagi dalam 3 bagian yang berisi ketiga topik di atas.

Untuk itu, Astra secara konsisten merancang perencanaan strategi usaha yang berimbang, termasuk di dalamnya program pengelolaan dan pengembangan SDM yang komprehensif dan berkesinambungan, tak hanya untuk menunjang pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan namun juga untuk membina hubungan yang harmonis dan saling membangun untuk jangka panjang. Hal ini terutama penting, mengingat dinamika pertumbuhan dan bisnis Astra yang terus berkembang. Setelah 60 tahun berkiprah dalam dunia bisnis nasional, Astra saat ini telah menjadi salah satu grup perusahaan terbesar di tanah air, didukung oleh 214.835 orang karyawan yang tergabung di dalam jaringan bisnis 208 anak perusahaan, ventura bersama dan Entitas Asosiasi.
Secara garis besar, strategi Corporate Human Capital Development (CHCD) di tahun 2016 menekankan fokus pada:
1. Optimalisasi produktivitas organisasi,
2. Peningkatan kualitas engagement dari talent (karyawan dengan kompetensi dan kinerja unggul),
3. Mengembangkan hubungan industrial yang harmonis antara manajemen dan karyawan,
4. Implementasi budaya organisasi melalui Catur Dharma, Astra Management System (AMS) dan inovasi yang berkesinambungan, dan
5. Pengembangan kompetensi SDM di bidang Human Capital.
CHCD bertugas untuk mendukung manajemen dalam merancang strategi SDM di tingkat korporasi, beserta program pendukung untuk proses eksekusi strategi di tingkat bisnis. Selain itu, CHCD juga harus memastikan bahwa perangkat pendukung organisasi, antara lain sistem dan pedoman, yang digunakan telah sesuai dan memadai untuk memfasilitasi berjalannya fungsi organisasi yang efektif setiap saat.
Untuk melakukan identifikasi program - program SDM yang tepat dan berdaya guna tinggi, dilakukan penyelarasan antara strategi korporasi dengan strategi Bringing Up to the Next Landscape.
Perumusan program SDM dilakukan berdasarkan perencanaan terkait target, jangka waktu dan pembentukan tim untuk implementasi program. Dalam rangka mengakomodasi kebutuhan seluruh karyawan serta bisnis, tim tersebut dibentuk beranggotakan perwakilan dari seluruh bisnis unit Astra, dipimpin oleh tim CHCD.
Tugas CHCD dalam hal strategi kepemimpinan dan pengelolaan bisnis adalah memastikan pelaksanaan sistem kaderisasi dan pergantian kepemimpinan yang efektif untuk menjaga kelanggengan bisnis Astra.
Implementasi Strategi untuk memfasilitasi implementasi strategi bisnis dalam kerangka tema “Bringing Up to The Next Landscape”, di tahun 2016 CHCD melakukan beberapa inisiatif program utama diantaranya:
1. Penyusunan HC People Development Program dalam bentuk framework, kompetensi SDM dan program pengembangannya untuk memastikan seluruh HC People memiliki kompetensi yang memadai dalam menjalankan operasional HR sekaligus menjawab kebutuhan HC People sebagai Real CEO Partner. HC People Development Program akan mendorong pengembangan HC dari aspek teknikal maupun business acumen sebagai modal awal menjadi Real CEO Partner.
2. Pengembangan dan optimalisasi Astra Recruitment System dengan suatu program berbasis teknologi dengan nama AIRSys (Astra Integrated Recruitment System), khususnya untuk menjawab tantangan mendapatkan kandidat - kandidat terbaik bagi Astra dengan efektif dan efisien termasuk kesesuaian dengan perubahan karakteristik generasi saat ini.
3. Untuk memastikan praktik sumber daya manusia di Astra berjalan sesuai dengan pedoman yang tertuang dalam Astra Human Capital Management (AHCM) yang baru maka dikembangkanlah alat assessment praktik ke-HRD-an yang baru yang disebut sebagai “Kriteria Implementasi Praktik Human Capital” di Astra (KIPKA).
4. Employee Value Preposition (EVP) program mulai diimplementasikan di berbagai unit bisnis Astra dengan tujuan untuk memperdalam keterikatan karyawan dengan perusahaan masing - masing sehingga mereka memiliki loyalitas dan motivasi kerja yang optimal.
5. Menuju fase terakhir dari perjalanan menuju Astra 2020 “Pride of the Nation”, CHCD mulai mempersiapkan strategi untuk menghadapi tuntutan bisnis di tengah situasi dan lingkungan bisnis yang bersifat VUCA (Volatile, Uncertainty, Complexity and Ambiguity). Dalam kondisi ini, Astra dituntut untuk menjadi organisasi yang lebih lincah, adaptif dan efisien. Menjawab tantangan tersebut, pada tahun 2016, Corporate Human Capital Astra melakukan studi komprehensif mengenai Organization Agility. Studi ini mencakup seluruh instrumen dalam mempersiapkan organisasi yang lebih agile termasuk di dalamnya adalah desain organisasi, sistem rekruitmen, kompetensi, metode pengembangan dan sistem penghargaan kepada karyawan. Studi literatur dan benchmark yang dilakukan melibatkan seluruh anak perusahaan dalam Grup Astra.

Pengelolaan dan Pengembangan SDM
Program pengelolaan dan pengembangan SDM dilakukan secara komprehensif oleh CHCD, sebagai berikut:
Rekrutmen
Secara garis besar dalam sistem perekrutan karyawan, Astra menerapkan sistem desentralisasi. Dengan demikian masingmasing perusahaan dalam Grup Astra memiliki keleluasaan untuk memenuhi kebutuhan reguler karyawannya baik dari internal maupun ekternal. Namun demikian standar kompetensi yang menjadi acuan dalam rekrutmen tetap ditentukan secara korporasi.
Astra konsisten melakukan rekrutmen untuk calon - calon pimpinan Astra di masa yang akan datang. Di samping melakukan rekrutmen reguler, Perseroan juga mencari dan merekrut calon - calon karyawan yang akan disertakan dalam program - program penyiapan dan pengembangan khusus, seperti: Astra General Management Trainee (AGP Trainee) untuk program generalis; Human Capital Trainee (HC Trainee), Legal Trainee, Audit & Risk Trainee dan Corporate Communication Trainee.
Proses rekrutmen Astra mengacu kepada standar korporasi yang berdasarkan kriteria 2C: Competence, baik kompetensi teknis ataupun kompetensi kepemimpinan dan Character (karakter/perilaku) yang sejalan / sesuai dengan nilai - nilai corporate philosophy Catur Dharma.
Dengan demikian, budaya perusahaan yang dibangun sejak awal pendirian Astra, yang mengandung acuan perilaku individu dan cita - cita luhur perusahaan, diharapkan dapat tetap langgeng.
Astra juga berupaya memadukan kegiatan rekrutmen dengan kontribusi yang lebih luas melalui jalinan hubungan yang erat dengan kampus, baik bagi para mahasiswa maupun para akademisi. Beasiswa diberikan kepada mahasiswa terpilih yang sekaligus dinobatkan menjadi Astra Ambassador, duta perusahaan yang tersebar di berbagai universitas terkemuka nasional. Program yang dikenal dengan nama “Astra1st” pertama diluncurkan pada tahun 2011, dan sampai dengan saat ini sudah terdaftar 340 Astra Ambassador, termasuk 40 mahasiswa di tahun 2016.
Bagi para akademisi, Astra mengembangkan program dialog dimana Astra mengundang para akademisi dari berbagai universitas untuk berdiskusi hal - hal yang berkaitan dengan exposure bisnis, fungsi - fungsi organisasi di Astra dan hal teknis seperti latest recruitment tools update. Di samping itu, Astra juga mengadakan experience sharing dari eksekutif Astra bagi para mahasiswa dan dosen.
Astra juga telah mendayagunakan teknologi digital sebagai sarana dalam melakukan proses sourcing dan seleksi terhadap calon karyawan secara integratif. Improvement yang dilakukan termasuk pengembangan beberapa alat evaluasi psikologi dengan menggunakan permodelan kuantitatif. Sarana ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas hasil dan efisiensi proses selain juga menyesuaikan dengan karakter Gen Y calon karyawan.


Input yang baik laksana bibit yang terpilih, ia akan tumbuh optimal dan memiliki daya tahan yang tinggi terhadap perubahan dan tangguh dalam tantangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar